oleh Kurniawan Aja
Suatu awal yang mendasari penulis saat ini dalam pembelajaran di dunia komputer yaitu rasa suka terhadap dunia komputer itu sendiri.
Tahun 1994 saya baru mengenal dunia komputer dengan sistem operasi DOS, tahun 1995 mulai memiliki komputer sendiri, penulis mempunyai beberapa teman yang juga menyukai dunia komputer walaupun tidak banyak tapi cukup membantu penulis untuk mengenal dunia komputer lebih baik.
Di jaman itu untuk tenggelam lebih terasa lebih sulit karena penulis hanya banyak mengandalkan buku yang dibeli di toko buku, sharing yang terbatas antar teman dan eksperimen sendiri, jika ada uang kadang saya belanjakan disket, beli CD dan sebaganya, itulah awal-awal kecintaan saya dengan dunia komputer lebih dalam.
Penulis baru mengenal internet kurang lebih tahun 1998, saya waktu itu melihat spanduk warung internet / warnet di perempatan jokteng kulon, warnet pertama yang saya kunjungi adalah di dekat SMU Stella duce 1, waktu itu koneksi internet sangat lambat untuk membuka situs suatu koran lambat sekali.
Tahun 1999, penulis membeli majalah internet, disitu penulis mulai meng-explore lagi internet, banyak istilah-istilah baru yang saya temui, Modem pertama External 56K ahkirnya dimiliki juga, penulis menggunakan modem ini hingga tahun 2002, karena rekening telpon membengkak sehingga jadi jarang digunakan.
Di era kisaran itu penulis memiliki 2-3 PC, dan mulai masuk ke dunia jaringan, mengkoneksikan komputer di aringan dengan protokol IPX dan TCP/IP. Penulis tahun 2000 masuk di perguruan tinggi dengan jurusan Teknik Informatika S1 sehingga penulis mulai banyak mengenal pemograman, sebelumnya hanya mengenal BASIC dan Batch programming.
Tahun 2001 mulai masuk dunia web hacking (unicode) dan pembuatan web perdana yang saya luncurkan di geocities, tahun 2002 mulai kerja part time di warnet sambil kuliah, test di warnet menggunakan tertulis dan hasilnya nyaris sempurna, tahun 2003 mulai mengenal linux dengan Mandrake yang saya dual boot dengan Windows XP.
Salah satu menyabet juara 1 di web design di suatu PTS dan PTN karena ada faktor mandrakenya juga, karena pengujian web desain penulis dilakukan di mandrake, 5 Juni 2004 mulai mendirikan Yogyafree, Yogyafree lahir karena ada juga sebuah ego baru dan semangat karena kecintaan saya terhadap dunia komputer.
Tapi ada kekurangan yang pernah saya rasakan yaitu latar belakang saya adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan komputer, dimana kefokusan secara mendalam dan tenggelam disitu dapat menjadi dianggap kurang jika dibandingkan secara substantif dengan orang yang konsisten mempelajari mendalam dalam waktu jangka waktu yang lebih lama.
Inilah saatnya kita sebagai orang IT melakukan dialektika untuk memilih tolok ukur dalam memprioritaskan dalam suatu pembelajaran yang lebih dalam, pilihan prioritas dapat berdasarkan tolok ukur berdasarkan study, tolok ukur berdasarkan pekerjaan, berdasarkan pada suatu kebutuhan, berdasarkan trend pembelajaran (biasanya untuk gaji besar), yang dimana untuk menentukan pilihan yang tepat kita memerlukan dialektika dengan pola kerangka berpikir yang substantif dan reflektif perlu ada.
Misalnya ada seorang mahasiswa IT di tolok ukurkan dalam belajar komputer secara mendalam didasarkan lebih pada prioritas pada study lalu dia tertarik untuk kerja dengan sub pembelajaran komputer yang berbeda (bukan dalam substansi hal yang sama) maka dia dapat berpotensi tidak maksimal pembelajarannya di study, karena itu perlu dialektika dalam membagi waktu yang lebih baik agar study dan kerja tidak saling mengganggu, jika misalkan mengganggu maka lakukan dialektika kembali.
Itu belum ditambah jika tolok ukur belajar dia secara mendalam ada lagi karena trend, karena project pribadi dan sebagainya, konsentrasi akan makin terbagi, mungkin tidak terlalu masalah bagi yang multi talent dan pintar mengatur waktu, tapi bagi yang biasa saja daya serapnya dan tidak pintar membagi waktu maka ini dapat menjadi bukan hal yang mudah.
Kuncinya adalah dialektika secara konsisten, ahkirnya semua kembali pada pilihan-pilihan. Pilihan pun masih akan dibagi prioritas. Prioritaspun masih dibagi waktu agar tidak saling mengganggu antar prioritas, jika sudah dianggap mengganggu maka lakukan dialektika.
Kurniawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda Menjadi Masukan Buat Saya, untuk Menjadi Lebih Baik...